LA GUIDA DEFINITIVA A SUNGAI TOTO

La guida definitiva a sungai toto

La guida definitiva a sungai toto

Blog Article

Tetsuko menuliskan perjalanannya dengan sudut pandang seorang ibu, seorang perempuan, yang tidak sok menggurui dengan analisis tentang berbagai petaka di negara-negara yang dia kunjungi.

Baru membaca buku ini intorno a tahun 2020 mungkin sudah tidak relevan kondisi dari berbagai negara yang dikunjungi oleh Tetsuko Kuroyanagi.

intorno a tulisakan dalam buku primbon jika Mimpi Berenang Seberangi Sungai maknanya untuk kamu yang belum mendapati jodohny akan selekasnya nato da pertemukan dengan tidak che sangka-sangka.

Di Tanzania itu, tra sebuah klinik kecil yang kekurangan alat, Kuroyanagi menemui “sekumpulan anak yang tidak bersuara”, yang terang sudah tak bisa memanggilnya “mtoto”. Dua puluh anak dan bayi tak punya cukup tenaga untuk menangis dengan suara, juga untuk menggerakkan tangan mengusir lalat yang merangkak dan memenuhi muka mereka.

Benarlah itu kedamaian adalah kondisi keberjayaan bagi kemanusiaan. Umat manusia senantiasa menunggu kondisi madani, membuatnya menjadi nyata setidaknya perlu disisipkan dalam cita-cita kehidupan kita.

Setiap bab menampilkan kondisi mengenaskan anak-anak korban kekejian perang. Bikin saya merinding semua dan bersyukur saya tumbuh di Indonesia walaupun dlm rezim diktator tapi gak sampai setengah hidup spt anak-anak nato da Afrika maupun negara-negara bekas perang tsb.

Entah apa yang ingin aku tulis setelah selesai membaca kisah Totto-chan dewasa. Air mata ku tak henti menetes, dada ini terasa sesak. Semahal itu kah harga sebuah Perdamaian?

Ada 15 negara yg diceritakan che dalam buku ini dan sangat menyedihkan kehidupan anak-anak yg tumbuh besar dalam gejolak perang, kelaparan, kecacatan dan kemiskinan mewarnai kehidupan mereka.

Kemiskinan memang terkadang sangat mengerikan. Terlebih jika kemiskinan yang disebabkan bukan karena kemalasan, tapi karena kekejaman perang, konflik, dan perebutan orang-orang dewasa yang pada akhirnya merenggut kebahagiaan anak-anak. Anak-anak menjadi sangat miskin. Miskin ilmu, miskin materi hingga jutaan yang menderita gizi buruk, juga miskin cinta dan kasih sayang. Ditelantarkan secara sengaja oleh orang tua, atau menjadi gelandangan oleh takdir yang menggariskan ibu-bapaknya hilang atau mati dalam perang. Begitu gambaran yang sangat mengerikan saat orang-orang nato da negara miskin hidup che tanah-tanah gersang yang suhu udaranya bisa mencapai tra atas 60 derajat C dikala siang hari, tanpa tempat berteduh, tanpa ada tumbuh pepohonan sedikitpun sepanjang mata memandang, bahkan tanpa air minum yang layak untuk bertahan hidup.

Semoga anak-anak Indonesia bisa menikmati suasana aman dan tenteram demi masa depan yang lebih baik...amin...

Sangat mudah bagi kita untuk berkata, “nato da negara X terjadi kelaparan,” atau “nato da negara Y pecah perang,” tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya dirasakan orang-orang yang mengalami langsung kejadian itu.

Tetapi juga melalui buku ini, saya dibantu memahami psikologis orang-orang yang berada dalam lingkaran mencekam sembari sellau berucap syukur karena kondisi lingkungan dan psikologis saya masih lebih baik.

Per mezzo di 1984, Per mezzo di recognition of sungaitoto her charitable works, Kuroyanagi was appointed to be a Goodwill Ambassador for UNICEF, being the first person from Asia to hold this position. During the late 1980s and the 1990s, she visited many developing countries in Asia and Africa for charitable works and goodwill missions, helping children who had suffered from disasters and war as well as raising international awareness of the situations of children Sopra poor countries.

buku yang begitu berkesan. tidak hanya tahu tentang kondisi beberapa negara yang terlibat perang, maupun negara miskin, tapi juga banyak pelajaran yang bisa diambil setelah membaca buku ini.

Report this page